Mutiaraku Yang Hilang
Maaf ... untukmu aku tidak bisa berkata
manis penuh makna
berdeklamasi tentang rasa
berdendang mengenai asa
karena kau adalah rasa itu sendiri
sebab dirimu ialah asa itu berdiri
maaf ....
aku tidak seperti mereka
bercita-cita
aku seperti durjana
yang pandai menggoyang kelamin belaka
maaf ....
aku telah kehilanganmu
semangatmu
hasratmu
semenjak kau berlalu 30 tahun lalu
maaf ....
aku tak punya rindu untukmu
aku tiada berpintu untukmu
karena kau sendiri tahu
pintuku adalah dirimu
maaf ....
I ... B .... U ....
ah ... sukar nian aku memanggilmu
karena mungkin kita hanya setahun
memadukan kemesraan
lalu tercerabut oleh egomu
untuk meraih-Nya seperti anganmu
kau ....
kau ....
kau ....
lagi-lagi aku tak kuasa
untuk sekedar memaki egomu
maaf ....
aku salah bila memaki egomu
sebab dalam jurusku menggoyang kelamin
aku juga berhasrat mendekap-Nya
maaf ....
jalanku adalah kelamin
bukan suluk atau riyadoh
bukan tafakur atau tadorru'
menggoyang kelamin agar ia berhenti bergeletar
maaf ....
sepertinya kata-kataku
telah habis untukmu
maaf ....
hanya satu yang tersisa untukmu
bait-bait Firman Tujuh-Nya
yang mungkin ku bacakan untukmu
disela-sela aktivitasku menggoyang kelamin
Komentar
Posting Komentar