Postingan

"LA" part 2

Gambar
tanpa kata ... hanya lirik matanya mengekor ... melirik kearahku yang berdiri termangu ... dan dengan tak berbahasa ia melangkah pergi untuk hari atau selamanya berlalu dari pandang mataku LA ... aku hanya menyimak tatapmu hilir mudikmu di depan warnet ini kala kau tahu aku yang didepan pintu ... kini ... meski suaramu tak lagi terdengar di ruang ini dan tubuhmu pergi aku hanya bisa mengucapkan : "selamat jalan" "la" yg telah berlalu

Gadis Seberang; LA

saat itu malam belum merangka jauh ... jam dinding masuk melingkari angka 8 dengan jemarinya melipat angka 15 ... tiba-tiba ... masuklah seorang dengan tersiou ... menanyakan komputer yg bisa dipakai browsing  aku terpana sejenak ... wajah ovalnya ... senyum malu-malunya ... tanpa sadar aku berdiri  dan mangambilkan kursi nomor delapan mbak ... sahutku terbata .... amboi ... andai saja ... tiada dinding yang menghalangi langkahku ... aku akan menari seribu tarian dalam runtuk cita menggelora akhirnya ... aku hanya menulis : L : aun langkahmu memasuki ruang rinduku ... A : ku tak kuasa menahan dendam rinduku ... semoga langit tak lekas runtuh ...

Mutiaraku Yang Hilang

Gambar
Maaf ... untukmu aku tidak bisa berkata manis penuh makna berdeklamasi tentang rasa berdendang mengenai asa karena kau adalah rasa itu sendiri sebab dirimu ialah asa itu berdiri maaf .... aku tidak seperti mereka bercita-cita aku seperti durjana yang pandai menggoyang kelamin belaka maaf .... aku telah kehilanganmu semangatmu hasratmu semenjak kau berlalu 30 tahun lalu maaf .... aku tak punya rindu untukmu aku tiada berpintu untukmu karena kau sendiri tahu pintuku adalah dirimu maaf .... I ... B .... U .... ah ... sukar nian aku memanggilmu karena mungkin kita hanya setahun memadukan kemesraan lalu tercerabut oleh egomu untuk meraih-Nya seperti anganmu kau .... kau .... kau .... lagi-lagi aku tak kuasa untuk sekedar memaki egomu maaf .... aku salah bila memaki egomu sebab dalam jurusku menggoyang kelamin aku juga berhasrat mendekap-Nya maaf .... jalanku adalah kelamin bukan suluk atau riyadoh bukan tafakur atau tadorru' menggoyang kelamin agar ia berhenti bergeletar maaf ...